Rabu, 04 April 2012

Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahana Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo


PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN  :
Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.

NAMA MAHASISWA    : 
N I M                                :  
A     LATAR BELAKANG MASALAH.
Topik pembahasan yang senantiasa menarik dibicarakan oleh segenap lapisan masyarakat adalah pembangunan, karena hanya dengan pembangunan memungkinkan setiap bangsa dan negara dapat mencapai tingkat kehidupan, peradaban dan martabat serta kemajuan yang lebih baik dari apa yang dicapai saat sekarang. Bahkan dapat dikatakan bahwa hanya bangsa dan negara yang berhasil melakukan pembangunan di segala bidang dan sektor kehidupan yang dapat mencapai kemajuan-kemajuan tersebut. Sebaliknya bangsa dan negara yang kurang berhasil melakukan pembangunan akan tertinggal oleh negara dan bangsa lain. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat senantiasa pula berupaya melakukan pembangunan pada segenap bidang dan sektor kehidupannya.
Paradigma pembangunan di Indonesia pada awalnya menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah secara keseluruhan, dalan arti kata, pemerintahlah yang berstatus sebagai pusat seluruh aktivitas pembangunan, baik dari segi penyusunan rencana, pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan.
Setelah aktivitas pembangunan dengan paradigma tersebut belum dapat membuahkan hasil yang optimal, salah satu faktor yang menjadi penghambat adalah besarnya dana pembangunan yang harus disiapkan oleh pemerintah, akibatnya paradigma tersebut mengalami perubahan, sehingga pembangunan yang dilakukan menjadikan masyarakat sebagai pelaksana terdepan pembangunan bangsa dan negara. Karena disadari oleh pemerintah bahwa hanya dengan menjadikan masyarakat sebagai obyek dan sekaligus sebagai subyek pembangunan yang memungkinkan tercapainya pembangunan secara optimal.
Atas dasar pertimbangan itulah sehingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan senantiasa diupayakan untuk ditumbuhkan dan dikembangkan mulai dari masyarakat kelurahan sampai pada masyarakat kota.
Upaya pemerintah menjadikan masyarakat sebagai pusat aktivitas pembangunan dapat dibuktikan dari diterapkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun  2003, tentang Otonomi Daerah. Dimana setiap daerah diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Masing-masing daerah diberi peluang untuk menggali segenap potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada dalam wilayahnya agar dapat dimanfaatkakn secara optimal agar tercapai perkembangan dan kemajuan daerah yang bersangkutan.
Atas dasar itulah sehingga melalui penelitian sederhana ini diupayakan untuk ditelusuri partisipasi masyarakat kelurahan dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga diangkat suatu penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo”.
B    RUMUSAN MASALAH.
Berdasar pada masalah yang diungkap pada bagian latar belakang, nampaknya masalah tersebut masih terlalu umum, sehingga perlu dirumuskan dalam bentuk yang lebih spefisik, sebagaimana yang dikemukakan berikut ini :
1     Bagaimana deskripsi Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo ?
2     Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam mewujudkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo ?





C    TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN.
1     Tujuan Penelitian.
a     Mengetahui deskripsi Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
b     Mengetahui kendala-kendala yang dijumpai dalam mewujudkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
2     Kegunaan Penelitian.
a     Dengan penulisan skripsi ini, dapat memberikan dampak positif bagi segenap penyelenggara atau aparat yang terkait dalam Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
b     Dengan pengkajian yang sistimatis, dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak tertentu untuk lebih giat dan aktif dalam meramu dan mengimformasikan data yang berkaitan pada Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.





D    TINJAUAN PUSTAKA.
a     Partisipasi Masyarakat.
Istilah partisipasi sebenarnya diambil dai bahasa asing yaitu participation, yang artinya mengikut sertakan pihak lain. Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pembangunan amat penting karena masyarakat akan terlibat, turut berpartisipasi apabila telah mencoba, dan jika berhasil menerima hal-hal yang baru yang dikomunikasikan kepada mereka dan kemudian melaksanakan pesan-pesan yang terkandung di dalam komunikasi itu, keterlibatan itu lebih mendalam jika dilakukan atas inisiatif sendiri.
Pembangunan nasional sebagai proses peningkatan kemampuan manusia untuk menentukan masa depannya, mengandung arti bahwa masyarakat perlu dilibatkan dalam proses tersebut. Ini berarti bahwa masyarakat perlu berperan serta berpartisipasi dalam proses pembangunan itu sendiri.
Partisipasi sesungguhnya merupakan sikap keterbukaan terhadap persepsi dan prasana pihak lain, juga merupakan suatu perhatian mendalam mengenai perubahan yang akan dihasilkan oleh suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat. partisipasi juga merupakan kesadaran mengenai kontribusi yang diberikan oleh pihak lain untuk suatu kegiatan.


b     Pembangunan.
Menurut Bintoro Tjokromidjojo, dkk. Teori strategi Pembangunan Nasional (1983:1), mengungkapkan bahwa proses pembangunan sebenarnya adalah :
Merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri (self sustraining proses) tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya”.

E     KERANGKA KONSEPTUAL.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya upaya meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya dalam wilayah Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, hal ini dikemukakan sebagai berikut :
             1.        Pembangunan yang berdayaguna dan berhasil guna hanya mungkin tercapai melalui partisipasi masyarakat secara luas.
             2.        Partisipasi masyarakat dapat ditumbuhkembangkan melalui wadah partisipasi, antara lain melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan atau melalui wadah-wadah partisipasi masyarakat lainnya yang ada di Kelurahan.
             3.        Partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat berbentuk penyusunan rencana pembangunan, penggerakan swadaya dan kegotongroyongan masyarakat dan dalam pelaksanaan serta pengendalian atau pengawasan pembangunan.
Jika Kerangka konsep tersebut dilukiskan dalam bentuk bagan sederhana, maka gambaran bagannya adalah sebagai berikut :
 





Gambar Kerangka Konseptual
F     METODE PENELITIAN.
1)    Populasi dan Sampel.
                a.        Populasi.
Populasi dalam penelitian, Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo pada tahun 2009/2010.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data tentang jumlah penduduk atau warga masyarakat adalah 8500 (delapan ribu lima ratus) orang.
                b.        Sampel.
Berdasarkan pada jumlah populasi sebagaimana hasil observasi dikaitkan dengan keterbatasan kemampuan peneliti, baik dari segi waktu dan tenaga maupun dari segi biaya, pengambilan data penelitian sampel dari populasi, maka penulis menetapkan sampel secara propesional yaitu menetapkan 10% dari seluruh warga masyarakat (10% x 8500 = 85). Jadi sampel penelitian adalah 85 orang.
2)    Tipe Penelitian.
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif untuk mendapatkan gambaran yang jelas berdasarkan kenyataan melalui fakta dengan jalan mengajukan serta mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang ada relevansinya dengan materi yang dibahas dalam Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
3)    Tempat Penelitian.
a.    Library research. (penelitian kepustakaan)
Penelitian yang dilakukan dengan mengambil data dan memahaminya melalui sejumlah literatur, karya tulis, serta aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk dengan materi pembahasan skripsi ini.
b.    Field research. (penelitian lapangan)
Pada metode field research atau penelitian lapangan ini dengan mengadakan penelitian lapang pada obyek tertentu, dalam hal ini pada Kantor Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.



4)    Penentuan Variabel.
a     Yang berstatus variabel bebas dalam hal ini adalah “partisipasi”. Karena  partisipasi yang diberikan oleh pegawai Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tidak terikat atau tidak dipengaruhi oleh variabel lain, artinya bebas, sehingga perlakuan ini adalah variabel independem.
b     Yang berstatus sebagai Variabel terikat dalam hal ini adalah pembangunan masyarakat, karena pembangunan masyarakat dalam hal ini dipengaruhi atau tergantung atau terikat pada partisipasi yang diterima oleh pegawai Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Variabel ini sering disebut sebagai dependent variabel.
5)    Defenisi Operasional.
Untuk menjelaskan pengertian dari judul penelitian ini, maka penulis membatasi dengan defenisi operasional dan konsep-konsep dasarnya :
a)    Partisipasi Masyarakat adalah partisipasi dalam penelitian dimaksudkan sikap keterbukaan terhadap persepsi dari peranan pihak lain, juga merupakan suatu perhatian mendalam mengenai perubahan yang akan dihasilkan oleh suatu kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
b)    Pembangunan adalah suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri (self sustraining proses) tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya.
6)    Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a     Teknik Angket. (kuisioner)
Yaitu teknik pengumpulan data dilakukan melalui pemberian daftar pertanyaan kepada responden dan pertanyaan tersebut dijawab atau diisi sendiri oleh responden yang telah dijadikan sampel.
Teknik angket adalah suatu daftar nilai pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari responden. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk angket yang bersifat tertutup dengan jumlah item untuk variabel pengawasan efektif sebanyak 5 buah dan variabel kinerja sebanyak 5 buah dengan masing-masing item terdiri dari 5 pilihan dengan rentang nilai skor adalah dari 5 sampai 1 dengan uraian sebagai berikut :



1)    Alternatif jawaban (a), bobot nilainya 5 (lima).
2)    Alternatif jawaban (b), bobot nilainya 4 (empat).
3)    Alternatif jawaban (c), bobot nilainya 3 (tiga).
4)    Alternatif jawaban (d), bobot nilainya 2 (dua).
5)    Alternatif jawaban (e), bobot nilainya1 (satu).

Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang tingkat pelaksanaan pengawasan dan data tentang kinerja pegawai.
b     Teknik Wawancara.
Yaitu pengumpulan data dilakukan secara lisan dan tatap muka antara pewawancara dengan responden. Wawancara yang digunakan disini adalah wawancara berstruktur dengan cara memberikan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
c      Teknik Observasi. (pengamatan)
Teknik pengamatan yang digunakan adalah pengamatan terlibat, dimana pengamat berperan sebagai bagian dari populasi yang ada di kantor tersebut. Dalam pengamatan terlibat, pengamat berinteraksi langsung dengan populasi.
d     Teknik Dokumentasi.
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji berbagai dokumen resmi yang ada di kantor tersebut.



7)    Teknik Analisa Data.
Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat gambaran Deskriptif, Kuantitatif yaitu memberikan gambaran umum mengenai kondisi responden penelitian. Analisis ini disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentasenya.
Pengolahan secara persentase dilakukan dengan menggunakan rumus berikut.
¦/n x 100%
Keterangan :
                    ¦   :  frekuensi jawaban.
                    n  :  jumlah sampel.
Hasil pengolahan persentase selanjutnya akan pengkategorian dengan menngacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Sogiyono, 1991, dimana dinyatakan bahwa :
1)    Jika nilai persentase berkisar antara 85 s/d 100 adalah “sangat baik”.
2)    Jika nilai persentase berkisar antara 70 s/d 84 adalah “baik”.
3)    Jika nilai persentase berkisar antara 55 s/d 69 adalah “sedang”.
4)    Jika nilai persentase berkisar antatra 40 s/d 54 adalah “kurang”.
5)    Jika nilai persentase berkisar antara 25 s/d 39 adalah “buruk”.
(Sugiyono, 1991:43)
Dengan demikian data yang diperoleh itu dapatlah diketahui ada atau tidaknya hubungan yang positif antara tingkat pengawasan dengan  kinerja pegawai pada Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Setelah data terkumpul, diolah dengan teknik analisis.

G    RENCANA ISI
BAB I. PENDAHULUAN.
A     Latar Belakang Masalah.
B     Rumusan Masalah.
C    Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
D    Metode Penelitian.
E     Sistematika Penelitian.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA.
A     Pengertian Partisipasi Masyarakat.
B     Pengertian Pembangunan.
C    Kerangka Konseptual.
BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.
A     Monografi Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe.
B     Keadaan Masyarakat Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
A     Perwujudan Partisipasi Masyarakat.
B     Kendala dan Pemecahannya.
BAB V. PENUTUP
A     Kesimpulan.
B     Saran-saran.
Daftar Pustaka.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1985. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bina Aksara, Jakarta.

Alfitri, 1992, Kepemimpinan dan Struktur Kekuasaan Lokal dalam Pembangunan, Tesis Prorgram Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.

Bintoro Tjokromidjojo, 1981, Perencanaan Pembangunan. Gunung Agung, Jakarta.

Burhanuddin, Salam, 1997. Etika Sosial, asas moral, dalam kehidupan Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto S, S, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apollo, Surabaya.

Koentjaraningrat, 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia, Jakarta.

Koentjaraningrat, 1997, Prilaku Manusia di dalam Pembangunan. Jakarta : Rajawali Pers.

Sugiyono, 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfa Beta.

-----------, 2001, Administrasi Pembangunan, Bumi Aksara, Jakarta.

Universitas Hasanuddin, 1995. Metode Penelitian Administrasi. Pedoman usulan Skripsi, FISIPOL UNHAS, Ujung Pandang.

CONTOH : PROPOSAL PENELITIAN


PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN  :
Pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.

NAMA MAHASISWA    :  
N I M                                :  
A     LATAR BELAKANG MASALAH.
Peningkatan kualitas dan sistematika pelayanan kepada masyarakat merupakan bagian dari paradigma pembangunan dan konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah. Dinamika kehidupan masyarakat yang semakin kompleks memerlukan pelayanan yang cepat, tepat, dan murah. Pelayanan prima yang diberikan oleh aparat hanya dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas, komitmen dan keberpihakan sebagai pelayanan masyarakat, bukan lagi aparat yang ingin dilayani seperti yang terlihat selama ini. Dengan demikian, peran dominasi pemerintah dalam berbagai kegiatan pembangunan secara bertahap diarahkan sebagagi fasilitator.
Demikian pula halnya dengan kegiatan dan aktifitas yang berlangsung di setiap kantor dan unit kerja, senantiasa mengalami perkembangan jumlah dan volume pekerjaan, baik disebabkan karena jumlah kegiatan yang dikelolanya bertambah, maupun jenis dan ragam kegiatan yang terjadi di dalam kantor dan unit kerja tersebut selalu bertambah, dan pada suatu saat akan mencapai tingkat kompleksitas yang semakin tinggi. Hal ini tentunya memerlukan pengelolaan dan penataan kegiatan yang lebih efektif dan efisien agar kegiatan yang dikelolanya dapat diantisipasi. Karena tampa pengelolaan dan penataan yang baik dan tepat, tidak tertutup kemungkinan pekerjaan akan menumpuk dari waktu ke waktu tampa dapat terselesaikan.
Melihat perkembangan dan kemajuan kegiatan ditambah corak, jenis dan ragam kegiatan yang harus diselesaikan oleh setiap kantor terasa dibutuhkan suatu penataan ruang dan peralatan dengan sebaik mungkin agar dapat berfungsi secara berdaya guna dan berhasil guna seoptimal mungkin.
Untuk itu pegawai pada lingkup Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan pekerjaan dan senantiasa lebih profesional dalam memberi pelayanan kepada masyarakat, merupakan realitas rendahnya kepekaan dan keterampilan dari aparat atau pembina di tingkat Sekolah Madrasah Aliyah.
Sebagai jalan terbaik yang dapat ditempuh adalah dengan mengusahakan agar segenap aktifitas akan berjalan baik tepat. Hal inilah yang membutuhkan pengaturan dan penataan ruang dan peralatan agar setiap kegiatan dapat saling menunjang terhadap kegiatan yang lain. Artinya bagaimana agar setiap aktifitas dapat berhasil guna pada kegiatan berikutnya. Disamping memberikan kenyamanan, keamanan dan nilai ketenagaan kepada para pegawai dan peerjaan tersebut.
Dalam kaitan inilah sehingga penulis melakukan suatu penelitian dengan judul PELAKSANAAN MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KETATAUSAHAAN PADA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH POMPANUA KABUPATEN BONE”.
B    RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah pokok penelitian ini yang akan direncanakan adalah :
a     Apakah faktor kemampuan pegawai, proses kerja, sarana dan prasarana serta waktu berpengaruh terhadap fungsi pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone ?
b     Kendala-kendala apa yang dijumpai dan pemecahannya ?
C    TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN.
1     Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini pada dasarnya diajukan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
a)    Untuk mengungkapkan deskripsi pengaruh kemampuan pegawai, proses kerja, sarana dan prasarana serta waktu berpengaruh terhadap efektifitas pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
b)    Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dijumpai dan bagaimana pemecahannya dalam pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
2     Kegunaan Penelitian.
a)    Dengan penulisan proposal ini, dapat memberikan dampak positif bagi segenap penyelenggara yang terkait dalam pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
b)    Dengan pengkajian yang sistimatis, dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak tertentu untuk lebih giat dan aktif dalam meramu dan mengimformasikan data yang berkaitan pada pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
D    TINJAUAN PUSTAKA.
1.    Manajemen.
Dijelaskan bahwa kebenaran prinsip efisiensi (ciri manajemen ilmiah) bahwa efisiensi tetap diusahakan, sepanjang tidak mengorbankan segi manusianya, oleh karena itu muncul istilah praktek teknologi tepat guna.
Dengan tetap berpedoman kepada fase perkembangan manajemen tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa dalam memberikan defenisi atau batasan tentang manajemen cenderung memiliki perbedaan-perbedaan, namun hakekatnya tetap memiliki tujuan yang sama.
Kenyataan demikian dapat diketengahkan beberapa pengertian manajemen antara lain : The Liang Gie yang dikutip Ibnu Hasyim menegaskan bahwa :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan human dan natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dulu.” (1983:43.)

Pendapat lain (Staf Dosen BPA UGM) yang dikutip Ibnu Hasyim mengatakan :
Manajemen adalah segenap rangkaian memimpin penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber kegiatan lainnya dalam suatu usaha bersama agar tujuan benar-benar dapat tercapai.” (1983:43)

Dilain pihak Lawrence A. Appley, yang dikutip Ibnu Hasyim dalam bukunya bahwa :
Manajemen merupakan keahlian untuk menggerakkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam rangka tercapainya tujuan”(1983:43)

Dari ketiga macam defenisi yang telah dikemukakan, terlihat perbedaan dari segi peninjauannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mungkin saja merupakan suatu kegiatan, mungkin suatu keahlian, seni yang membutuhkan skill untuk penerapannya, dan mungkin juga sebagai ilmu yang sifatnya teoritis  dan dapat dipejari oleh setiap orang. Tetapi juga dapat ditafsirkan meliputi semua yang telah disebutkan, artinya suatu kegiatan yang membutuhkan suatu keterampilan, bakat dan pengetahuan teoritis yang mungkin juga dipelajari oleh setiap orang asal mau menekuninya.
Meskipun peninjauan dari sudut berbeda, namun perlu diusahakan adanya menyangkut pembagian kerja, dengan maksud tidak ada pekerjaan yanng dilakukan secara tumpang tindih atau terjadi kesenangan.
Urain tentang perkembangan manajemen maupun mengenai pengertian manajemen itu sendiri konsekuensinya menuju usaha pengembangan cipta/akal pikiran seni/rasa dan karsa/kehendak serta adanya kerjasama antara dua orang atau lebih merupakan unsur-unsur manajemen dalam kehidupan bersama/bermasyarakat. Oleh karena itu manajemen sebagai suatu seni sesungguhnya bukan  merupakan hal yang baru, karena dengan adanya dua manusia atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, disana sudah terdapat manajemen.
Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa manajemen tidak melakukan sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. Dengan perkataan lain jika dilihat dari segi fungsional manajemen mempunyai dua tugas utama, yakni menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai dan menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi.
Sebaliknya manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan di dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Jelaslah hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak boleh menentukan tujuan akan tetapi tujuan yanng ditentukan pada tingkat manajemen hanya bersifat departemental atau sektoral. Sekaligus hal ini di bidang penentuan kebijaksanaan tidak pula berarti bahwa pada tingkat manajemen tidak ada proses penentuan kebijaksanaan umum, hanya saja kebiksanaan yang di tentukan pada tingkat manajemen hanya boleh bersifat khusus dan pelaksanaannya.
2.    Pelayanan.
Secara etimologi “pelayanan” berasal dari kata dasar “pelayan”, yang berarti orang yang melayani , atau orang yang memberikan pelayanan kepada orang lain yang membutuhkan sesuatu atau membutuhkan bantuan.
Karena kata dasar “pelayan” mendapat imbuhan akhiran “an”, sehingga membentuk kata “pelayanan”, yang berarti aktifitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan peladenan kepada orang lain atau kelompok orang lain tentang apa yang dibutuhkan atau apa yang diperlukan.

3.    Ketatausahaan atau Perkantoran.
Prospek penelaan tentang ketatausahaan/perkantoran oleh Mahiew, yang dikutip The Liang Gie dalam bukunya Administrasi perkantoran Modern, memberikan penegasan bahwa :
Kantor adalah tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif yang dapat dilakukan dengan tangan atau mesin.pekerjaan administratif senantiasa terdiri dari pencatatan berbagai keterangan yang penting bagi badan usaha yang bersanngkutan.”(1978:17)

Jadi dengan demikian, baik pengertian efisien work maupun administratif work cukuplah dinyatakan dengan istilah “tatausaha” yang perumusannya menurut The Liang Gie adalah :

... sebagai segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasama...”(1978:17)

Perumusan tata usaha seperti yang tersebut di atas, maka menurut intinya adalah proses penyelenggaraan di sekitar keterangan-keterangan yang berwujud 6 (enam) pola perbuatan :
                          1.  Menghimpun; yaitu kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada, berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bilamana diperlukan.
                          2.  Mencatat; yaitu kegiatan menumbuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang diperlukan, sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern sekarang ini termasuk pula materi keterangan-keterangan itu dengan alat-alat perekam suara agar dapat didengar.
                          3.  Mengolah; yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna.
                          4.  Mengadakan; yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat  sebanyak  jumlah  yang  diperlukan.
                          5.  Mengirim; yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak kepihak lain.
                          6.  Menyimpan; yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.
E     KERANGKA KONSEPTUAL.
Dalam Kerangka Konseptual ini, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
             1.        Pelaksanaan manajemen melaui fungsi-fungsinya antara lain :
a     Perencanaan.
b     Pengorganisasian.
c      Penggerakan.
d     Pengawasan.
Dari fungsi-fungsi tersebut akan diukur tingkat penerapannya dalam mengupayakan tercapainya tujuan yang diinginkan oleh masyarakat.
             2.        Untuk pencapaian tujuan dalam pengningkatan efektifitas pelayanan pegawai merupakan faktor utama, namun harus diakui bahwa adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas pelayanan dalam melaksanakan kegiatannya dan dapat dikaji secara mendalam.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan bagan kerangka konseptual :
 






Gambar Kerangka Konseptual



F     METODE PENELITIAN.
1.    Populasi dan Sampel.
                    a.        Populasi.
Populasi adalah semua pegawai dan guru pada Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari :
·         Guru                                                      14 orang
·         Pegawai                                                 4 orang
Jumlah                                                 18 orang
                    b.        Sampel.
Untuk memperoleh data yang akurat, ditetapkan seluruh populasi sebagai sampel. Jadi, jumlah sampel adalah 18 orang dengan perincian sebagaimana terperinci pada populasi diatas.
2.         Tipe Penelitian.
Penelitian ini bersifat deskriptif, kualiatif, induktif yang artinya suatu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atau deskripsi tentang apa yang diteliti. Dan untuk memberikan deskripsi atau gambaran umum tersebut, peneliti mendasarkan asumsi pada kualitas data. Sedang penelitian yang keadaannya berskala kecil akan digeneralisasikan kepada keadaan yang lebih besar.



3.    Tempat Penelitian.
                    a.        Library Research. (Penelitian Kepustakaan)
Penelitian kepustakaan atau yang sering disebut Library Research, yakni penelitian yang dilakukan di Perputakaan, dengan tujuan mendapatkan pendapat, gagasan, dalil-dalil, aksioma, ketentuan ataupun teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli.
                    b.        Field Research. (Penelitian Lapangan)
Penelitian lapangan yang sering disebut sebagai Field Research dimaksudkan sebagai penelitian yang dilakukakn di lapangan yakni dengan melakukan penelitian secara langsung pada obyek dengan maksud agar diperoleh data lapangan yang dijamin kebenarannya.
4.    Penentuan Variabel.
a  Variabel bebas dalam hal ini adalah “pelayanan”. Karena  pelayanan yang diberikan oleh pegawai Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tidak terikat atau tidak dipengaruhi oleh variabel lain, artinya bebas, sehingga perlakuan ini adalah variabel independen.
b  Variabel terikat dalam hal ini adalah pelaksanaan manajemen, karena pelaksanaan manajemen dalam hal ini dipengaruhi atau tergantung atau terikat pada pelayanan yang diterima oleh Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone. Variabel ini sering disebut sebagai dependen variabel.
5.    Defenisi Operasional.
a     Manajemen adalah ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan human dan natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dulu.
b     Pelayanan adalah aktifitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan peladenan kepada orang lain atau kelompok orang lain tentang apa yang dibutuhkan atau apa yang diperlukan.
c      Ketatausahaan atau perkantoran adalah tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif yang dapat dilakukan dengan tangan atau mesin.pekerjaan administratif senantiasa terdiri dari pencatatan berbagai keterangan yang penting bagi badan usaha yang bersangkutan.
6.    Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a     Teknik Angket. (kuisioner)
Yaitu teknik pengumpulan data dilakukan melalui pemberian daftar pertanyaan kepada responden dan pertanyaan tersebut dijawab atau diisi sendiri oleh responden yang telah dijadikan sampel.
Teknik angket adalah suatu daftar nilai pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari responden. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk angket yang bersifat tertutup dengan jumlah item untuk variabel pengawasan efektif sebanyak 5 buah dan variabel kinerja sebanyak 5 buah dengan masing-masing item terdiri dari 5 pilihan dengan rentang nilai skor adalah dari 5 sampai 1 dengan uraian sebagai berikut :
1)    Alternatif jawaban (a), bobot nilainya 5 (lima).
2)    Alternatif jawaban (b), bobot nilainya 4 (empat).
3)    Alternatif jawaban (c), bobot nilainya 3 (tiga).
4)    Alternatif jawaban (d), bobot nilainya 2 (dua).
5)    Alternatif jawaban (e), bobot nilainya1 (satu).

Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang tingkat pelaksanaan pengawasan dan data tentang kinerja pegawai.
b     Teknik Wawancara.
Yaitu pengumpulan data dilakukan secara lisan dan tatap muka antara pewawancara dengan responden. Wawancara yang digunakan disini adalah wawancara berstruktur dengan cara memberikan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

c      Teknik Observasi. (pengamatan)
Teknik pengamatan yang digunakan adalah pengamatan terlibat, dimana pengamat berperan sebagai bagian dari populasi yang ada di kantor tersebut. Dalam pengamatan terlibat, pengamat berinteraksi langsung dengan populasi.
d     Teknik Dokumentasi.
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji berbagai dokumen resmi yang ada di kantor tersebut.
7.    Teknik Analisa Data.
Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat gambaran Deskriptif, Kuantitatif yaitu memberikan gambaran umum mengenai kondisi responden penelitian. Analisis ini disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentasenya.
Pengolahan secara persentase dilakukan dengan menggunakan rumus berikut.
¦/n x 100%

Keterangan :
                    ¦  :  frekuensi jawaban.
                    n  :  jumlah sampel.
Hasil pengolahan persentase selanjutnya akan pengkategorian dengan menngacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono, 1991, dimana dinyatakan bahwa :
1)    Jika nilai persentase berkisar antara 85 s/d 100 adalah “sangat baik”.
2)    Jika nilai persentase berkisar antara 70 s/d 84 adalah “baik”.
3)    Jika nilai persentase berkisar antara 55 s/d 69 adalah “sedang”.
4)    Jika nilai persentase berkisar antatra 40 s/d 54 adalah “kuang”.
5)    Jika nilai persentase berkisar antara 25 s/d 39 adalah “buruk”.
(Sugiyono, 1991:43)
Dengan demikian data yang diperoleh itu dapatlah diketahui ada atau tidaknya hubungan yang positif antara tingkat pengawasan dengan  kinerja pegawai pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone. Setelah data terkumpul, diolah dengan teknik analisis.


G    RENCANA ISI.
BAB I. PENDAHULUAN
A     Latar Belakang Masalah.
B     Rumusan Masalah.
C    Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
D    Metode Penelitian.
E     Sistematika Pembahasan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A     Pengertian Manajemen.
B     Pengertian Pelayanan.
C    Pengertian Ketatausahaan atau Perkantoran.
D    Kerangka Konseptual.
BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A     Struktur Organisasi.
B     Uraian Tugas.
C    Keadaan Pegawai dan Sarana.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A     Implementasi pelayanan Ketatausahaan.
B     Kendala dan Pemecahannya.
BAB V. PENUTUP
A     Kesimpulan.
B    

DAFTAR PUSTAKA

 
Saran.
DAFTAR PUSTAKA
Atmosoedirdjo Prajudi, 1975, Dasar-dasar Manajemen dan Office ManagementI, Jakarta.

Kadarman, A.M, SJ dan Jusuf Udaya, 1997. Pengantar Ilmu Manajemen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hasibuan Melayu SP, 1984, Management, Dasar Masalah, dan Pengertian, Gunung Agung, Jakarta.

Koentjaraningrat, 1977, Metode-metode Penellitian Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta.

Suryabrata Sumadi, 1987, Metode Penelitian, CV. Rajawali, Jakarta.

Syansi Ibnu, 1983, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen, Bina Aksara, Jakarta.

Soegiyono, DR, 1994. Statistik untuk Pengawasan. CV. ALFABETA, Bandung.

Moekijat, 1982, Tata Laksana Kantor, Alumni, Bandung.

Terry, G.R, & Rue, L.W. 2003. Dasar-dasar manajemen. Terjemahan oleh ticoalu, GA. Jakarta, Bumi Aksara.

Terry, G.R. 2003. Prinsip-prinsip manajemen, Terjemehan oleh J. Smith, D.F.M. jakarta, Bumi Aksara.

The Liang Gie, 1988, Administrasi Perkantoran Modern, Nur Cahaya, Yogyakarta.

Winardi,1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta, Rineka Cipta.

Zainuddin, Buohard, 1978. Manajemen dan Motivasi, Balai Akasara, Jakarta.