PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN :
Pelaksanaan
Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua
Kabupaten Bone.
NAMA MAHASISWA :
N I M :
A LATAR
BELAKANG MASALAH.
Peningkatan kualitas dan sistematika pelayanan kepada
masyarakat merupakan bagian dari paradigma pembangunan dan konsekuensi
pelaksanaan otonomi daerah. Dinamika kehidupan masyarakat yang semakin kompleks
memerlukan pelayanan yang cepat, tepat, dan murah. Pelayanan prima yang
diberikan oleh aparat hanya dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas,
komitmen dan keberpihakan sebagai pelayanan masyarakat, bukan lagi aparat yang
ingin dilayani seperti yang terlihat selama ini. Dengan demikian, peran
dominasi pemerintah dalam berbagai kegiatan pembangunan secara bertahap
diarahkan sebagagi fasilitator.
Demikian
pula halnya dengan kegiatan dan aktifitas yang berlangsung di setiap kantor dan
unit kerja, senantiasa mengalami perkembangan jumlah dan volume pekerjaan, baik
disebabkan karena jumlah kegiatan yang dikelolanya bertambah, maupun jenis dan
ragam kegiatan yang terjadi di dalam kantor dan unit kerja tersebut selalu
bertambah, dan pada suatu saat akan mencapai tingkat kompleksitas yang semakin
tinggi. Hal ini tentunya memerlukan pengelolaan dan penataan kegiatan yang
lebih efektif dan efisien agar kegiatan yang dikelolanya dapat diantisipasi.
Karena tampa pengelolaan dan penataan yang baik dan tepat, tidak tertutup
kemungkinan pekerjaan akan menumpuk dari waktu ke waktu tampa dapat
terselesaikan.
Melihat
perkembangan dan kemajuan kegiatan ditambah corak, jenis dan ragam kegiatan
yang harus diselesaikan oleh setiap kantor terasa dibutuhkan suatu penataan
ruang dan peralatan dengan sebaik mungkin agar dapat berfungsi secara berdaya
guna dan berhasil guna seoptimal mungkin.
Untuk itu pegawai pada lingkup Sekolah Madrasah Aliyah
Pompanua Kabupaten Bone dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam melaksanakan pekerjaan dan senantiasa lebih profesional dalam
memberi pelayanan kepada masyarakat, merupakan realitas rendahnya kepekaan dan
keterampilan dari aparat atau pembina di tingkat Sekolah Madrasah Aliyah.
Sebagai
jalan terbaik yang dapat ditempuh adalah dengan mengusahakan agar segenap
aktifitas akan berjalan baik tepat. Hal inilah yang membutuhkan pengaturan dan
penataan ruang dan peralatan agar setiap kegiatan dapat saling menunjang
terhadap kegiatan yang lain. Artinya bagaimana agar setiap aktifitas dapat
berhasil guna pada kegiatan berikutnya. Disamping memberikan kenyamanan, keamanan
dan nilai ketenagaan kepada para pegawai dan peerjaan tersebut.
Dalam
kaitan inilah sehingga penulis melakukan suatu penelitian dengan judul “PELAKSANAAN
MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KETATAUSAHAAN PADA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH POMPANUA
KABUPATEN BONE”.
B RUMUSAN
MASALAH.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah
pokok penelitian ini yang akan direncanakan adalah :
a
Apakah
faktor kemampuan pegawai, proses kerja, sarana dan prasarana serta waktu
berpengaruh terhadap fungsi pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan
pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone ?
b
Kendala-kendala
apa yang dijumpai dan pemecahannya ?
C TUJUAN
DAN KEGUNAAN PENELITIAN.
1
Tujuan
Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini pada dasarnya diajukan untuk
mencapai tujuan sebagai berikut :
a)
Untuk mengungkapkan
deskripsi pengaruh kemampuan pegawai,
proses kerja, sarana dan prasarana serta waktu berpengaruh terhadap efektifitas
pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah
Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
b)
Untuk mengetahui
kendala-kendala apa yang dijumpai dan bagaimana pemecahannya dalam pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan
Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
2
Kegunaan
Penelitian.
a)
Dengan penulisan proposal
ini, dapat memberikan dampak positif bagi segenap penyelenggara yang terkait
dalam pelaksanaan Manajemen dalam
Pelayanan Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
b)
Dengan pengkajian yang
sistimatis, dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak tertentu untuk lebih giat
dan aktif dalam meramu dan mengimformasikan data yang berkaitan pada pelaksanaan Manajemen dalam Pelayanan
Ketatausahaan pada Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone.
D TINJAUAN
PUSTAKA.
1.
Manajemen.
Dijelaskan
bahwa kebenaran prinsip efisiensi (ciri manajemen ilmiah) bahwa efisiensi tetap
diusahakan, sepanjang tidak mengorbankan segi manusianya, oleh karena itu
muncul istilah praktek teknologi tepat guna.
Dengan
tetap berpedoman kepada fase perkembangan manajemen tersebut, maka dapat
diasumsikan bahwa dalam memberikan defenisi atau batasan tentang manajemen
cenderung memiliki perbedaan-perbedaan, namun hakekatnya tetap memiliki tujuan
yang sama.
Kenyataan
demikian dapat diketengahkan beberapa pengertian manajemen antara lain : The Liang Gie yang dikutip Ibnu Hasyim menegaskan bahwa :
“Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian
dan pengontrolan human dan natural resources untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan lebih dulu.” (1983:43.)
Pendapat lain (Staf Dosen BPA UGM) yang dikutip Ibnu Hasyim mengatakan :
“Manajemen adalah segenap rangkaian memimpin
penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber kegiatan lainnya
dalam suatu usaha bersama agar tujuan benar-benar dapat tercapai.”
(1983:43)
Dilain
pihak Lawrence A. Appley, yang
dikutip Ibnu Hasyim dalam bukunya
bahwa :
“Manajemen
merupakan keahlian untuk menggerakkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam
rangka tercapainya tujuan”(1983:43)
Dari
ketiga macam defenisi yang telah dikemukakan, terlihat perbedaan dari segi
peninjauannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen mungkin saja
merupakan suatu kegiatan, mungkin suatu keahlian, seni yang membutuhkan skill
untuk penerapannya, dan mungkin juga sebagai ilmu yang sifatnya teoritis dan dapat dipejari oleh setiap orang. Tetapi
juga dapat ditafsirkan meliputi semua yang telah disebutkan, artinya suatu
kegiatan yang membutuhkan suatu keterampilan, bakat dan pengetahuan teoritis
yang mungkin juga dipelajari oleh setiap orang asal mau menekuninya.
Meskipun
peninjauan dari sudut berbeda, namun perlu diusahakan adanya menyangkut pembagian
kerja, dengan maksud tidak ada pekerjaan yanng dilakukan secara tumpang tindih
atau terjadi kesenangan.
Urain
tentang perkembangan manajemen maupun mengenai pengertian manajemen itu sendiri
konsekuensinya menuju usaha pengembangan cipta/akal pikiran seni/rasa dan
karsa/kehendak serta adanya kerjasama antara dua orang atau lebih merupakan
unsur-unsur manajemen dalam kehidupan bersama/bermasyarakat. Oleh karena itu
manajemen sebagai suatu seni sesungguhnya bukan
merupakan hal yang baru, karena dengan adanya dua manusia atau lebih
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, disana sudah terdapat
manajemen.
Dalam
hubungan ini perlu diperhatikan bahwa manajemen tidak melakukan sendiri
kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur
tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan.
Dengan perkataan lain jika dilihat dari segi fungsional manajemen mempunyai dua
tugas utama, yakni menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai dan
menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi.
Sebaliknya
manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan
yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan di dalam batas-batas
kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Jelaslah
hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak boleh menentukan tujuan akan tetapi
tujuan yanng ditentukan pada tingkat manajemen hanya bersifat departemental
atau sektoral. Sekaligus hal ini di bidang penentuan kebijaksanaan tidak pula
berarti bahwa pada tingkat manajemen tidak ada proses penentuan kebijaksanaan
umum, hanya saja kebiksanaan yang di tentukan pada tingkat manajemen hanya
boleh bersifat khusus dan pelaksanaannya.
2.
Pelayanan.
Secara
etimologi “pelayanan” berasal dari
kata dasar “pelayan”, yang berarti
orang yang melayani , atau orang yang memberikan pelayanan kepada orang lain
yang membutuhkan sesuatu atau membutuhkan bantuan.
Karena
kata dasar “pelayan” mendapat imbuhan
akhiran “an”, sehingga membentuk kata
“pelayanan”, yang berarti aktifitas yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk memberikan peladenan kepada orang lain atau kelompok
orang lain tentang apa yang dibutuhkan atau apa yang diperlukan.
3.
Ketatausahaan
atau Perkantoran.
Prospek
penelaan tentang ketatausahaan/perkantoran oleh Mahiew, yang dikutip The
Liang Gie dalam bukunya Administrasi perkantoran Modern, memberikan
penegasan bahwa :
“Kantor
adalah tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan pekerjaan
administratif yang dapat dilakukan dengan tangan atau mesin.pekerjaan
administratif senantiasa terdiri dari pencatatan berbagai keterangan yang
penting bagi badan usaha yang bersanngkutan.”(1978:17)
Jadi
dengan demikian, baik pengertian efisien work maupun administratif work
cukuplah dinyatakan dengan istilah “tatausaha”
yang perumusannya menurut The Liang Gie
adalah :
“...
sebagai segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah,
menggandakan, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan
dalam setiap usaha kerjasama...”(1978:17)
Perumusan
tata usaha seperti yang tersebut di atas, maka menurut intinya adalah proses
penyelenggaraan di sekitar keterangan-keterangan yang berwujud 6 (enam) pola
perbuatan :
1. Menghimpun; yaitu
kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang
tadinya belum ada, berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan
bilamana diperlukan.
2. Mencatat;
yaitu kegiatan menumbuhkan dengan berbagai peralatan tulis
keterangan-keterangan yang diperlukan, sehingga terwujud tulisan yang dapat
dibaca, dikirim, dan disimpan. Dalam perkembangan teknologi modern sekarang ini
termasuk pula materi keterangan-keterangan itu dengan alat-alat perekam suara
agar dapat didengar.
3. Mengolah;
yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna.
4. Mengadakan; yaitu
kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang
diperlukan.
5. Mengirim;
yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak
kepihak lain.
6. Menyimpan;
yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang
aman.
E KERANGKA
KONSEPTUAL.
Dalam Kerangka Konseptual ini, hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
1.
Pelaksanaan
manajemen melaui fungsi-fungsinya antara lain :
a
Perencanaan.
b
Pengorganisasian.
c
Penggerakan.
d
Pengawasan.
Dari
fungsi-fungsi tersebut akan diukur tingkat penerapannya dalam mengupayakan
tercapainya tujuan yang diinginkan oleh masyarakat.
2.
Untuk
pencapaian tujuan dalam pengningkatan efektifitas pelayanan pegawai merupakan
faktor utama, namun harus diakui bahwa adanya beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi efektifitas pelayanan dalam melaksanakan kegiatannya dan dapat
dikaji secara mendalam.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan bagan
kerangka konseptual :
Gambar
Kerangka Konseptual
F METODE
PENELITIAN.
1.
Populasi
dan Sampel.
a.
Populasi.
Populasi adalah semua pegawai dan guru pada Madrasah
Aliyah Pompanua Kabupaten Bone yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari :
·
Guru 14
orang
·
Pegawai
4 orang
Jumlah 18
orang
b.
Sampel.
Untuk memperoleh data yang akurat, ditetapkan seluruh
populasi sebagai sampel. Jadi, jumlah sampel adalah 18 orang dengan perincian
sebagaimana terperinci pada populasi diatas.
2.
Tipe
Penelitian.
Penelitian
ini bersifat deskriptif, kualiatif, induktif yang artinya suatu penelitian yang
dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum atau deskripsi tentang apa yang
diteliti. Dan untuk memberikan deskripsi atau gambaran umum tersebut, peneliti
mendasarkan asumsi pada kualitas data. Sedang penelitian yang keadaannya
berskala kecil akan digeneralisasikan kepada keadaan yang lebih besar.
3.
Tempat
Penelitian.
a.
Library Research. (Penelitian Kepustakaan)
Penelitian
kepustakaan atau yang sering disebut Library
Research, yakni penelitian yang dilakukan di Perputakaan, dengan tujuan
mendapatkan pendapat, gagasan, dalil-dalil, aksioma, ketentuan ataupun
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli.
b.
Field Research. (Penelitian Lapangan)
Penelitian
lapangan yang sering disebut sebagai Field
Research dimaksudkan sebagai penelitian yang dilakukakn di lapangan yakni
dengan melakukan penelitian secara langsung pada obyek dengan maksud agar
diperoleh data lapangan yang dijamin kebenarannya.
4.
Penentuan
Variabel.
a Variabel
bebas dalam hal ini adalah “pelayanan”. Karena
pelayanan yang diberikan oleh pegawai Sekolah Madrasah Aliyah Pompanua Kabupaten Bone
dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tidak terikat atau tidak dipengaruhi oleh
variabel lain, artinya bebas, sehingga perlakuan ini adalah variabel independen.
b Variabel
terikat dalam hal ini adalah pelaksanaan manajemen, karena pelaksanaan
manajemen dalam hal ini dipengaruhi atau tergantung atau terikat pada pelayanan
yang diterima oleh Sekolah Madrasah
Aliyah Pompanua Kabupaten Bone. Variabel ini sering
disebut sebagai dependen variabel.
5.
Defenisi
Operasional.
a
Manajemen
adalah ilmu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan human dan natural resources untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dulu.
b
Pelayanan
adalah aktifitas yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk memberikan peladenan kepada orang lain atau kelompok
orang lain tentang apa yang dibutuhkan atau apa yang diperlukan.
c
Ketatausahaan
atau perkantoran adalah tempat dalam suatu badan
usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif yang dapat dilakukan dengan
tangan atau mesin.pekerjaan administratif senantiasa terdiri dari pencatatan
berbagai keterangan yang penting bagi badan usaha yang bersangkutan.
6.
Teknik
Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a Teknik Angket. (kuisioner)
Yaitu teknik
pengumpulan data dilakukan melalui pemberian daftar pertanyaan kepada responden
dan pertanyaan tersebut dijawab atau diisi sendiri oleh responden yang telah
dijadikan sampel.
Teknik angket adalah
suatu daftar nilai pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban
dari responden. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk
angket yang bersifat tertutup dengan jumlah item untuk variabel pengawasan
efektif sebanyak 5 buah dan variabel kinerja sebanyak 5 buah dengan
masing-masing item terdiri dari 5 pilihan dengan rentang nilai skor adalah dari
5 sampai 1 dengan uraian sebagai berikut :
1)
Alternatif
jawaban (a), bobot nilainya 5 (lima).
2)
Alternatif
jawaban (b), bobot nilainya 4 (empat).
3)
Alternatif
jawaban (c), bobot nilainya 3 (tiga).
4)
Alternatif
jawaban (d), bobot nilainya 2 (dua).
5)
Alternatif
jawaban (e), bobot nilainya1 (satu).
Penggunaan
angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang tingkat
pelaksanaan pengawasan dan data tentang kinerja pegawai.
b Teknik Wawancara.
Yaitu pengumpulan
data dilakukan secara lisan dan tatap muka antara pewawancara dengan responden.
Wawancara yang digunakan disini adalah wawancara berstruktur dengan cara
memberikan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
c Teknik Observasi. (pengamatan)
Teknik pengamatan
yang digunakan adalah pengamatan terlibat, dimana pengamat berperan sebagai
bagian dari populasi yang ada di kantor tersebut. Dalam pengamatan terlibat,
pengamat berinteraksi langsung dengan populasi.
d Teknik Dokumentasi.
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengkaji berbagai dokumen resmi yang ada di kantor tersebut.
7.
Teknik
Analisa Data.
Teknik analisis yang
dipergunakan dalam penelitian ini bersifat gambaran Deskriptif, Kuantitatif
yaitu memberikan gambaran umum mengenai kondisi responden penelitian. Analisis
ini disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentasenya.
Pengolahan
secara persentase dilakukan dengan menggunakan rumus berikut.
¦/n x 100%
Keterangan :
¦ :
frekuensi jawaban.
n : jumlah sampel.
Hasil
pengolahan persentase selanjutnya akan pengkategorian dengan menngacu pada
pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono,
1991, dimana dinyatakan bahwa :
1)
Jika
nilai persentase berkisar antara 85 s/d 100 adalah “sangat baik”.
2)
Jika
nilai persentase berkisar antara 70 s/d 84 adalah “baik”.
3)
Jika
nilai persentase berkisar antara 55 s/d 69 adalah “sedang”.
4)
Jika
nilai persentase berkisar antatra 40 s/d 54 adalah “kuang”.
5)
Jika
nilai persentase berkisar antara 25 s/d 39 adalah “buruk”.
(Sugiyono, 1991:43)
Dengan demikian data yang
diperoleh itu dapatlah diketahui ada atau tidaknya hubungan yang positif antara
tingkat pengawasan dengan kinerja
pegawai pada Sekolah Madrasah
Aliyah Pompanua Kabupaten Bone. Setelah data terkumpul, diolah dengan teknik
analisis.
G RENCANA
ISI.
BAB I. PENDAHULUAN
A Latar
Belakang Masalah.
B Rumusan
Masalah.
C Tujuan
dan Kegunaan Penelitian.
D Metode
Penelitian.
E Sistematika
Pembahasan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian
Manajemen.
B Pengertian
Pelayanan.
C Pengertian
Ketatausahaan atau Perkantoran.
D Kerangka
Konseptual.
BAB III. GAMBARAN UMUM
LOKASI PENELITIAN
A Struktur
Organisasi.
B Uraian
Tugas.
C Keadaan
Pegawai dan Sarana.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A Implementasi
pelayanan Ketatausahaan.
B Kendala
dan Pemecahannya.
BAB V. PENUTUP
A
Kesimpulan.
B
|
DAFTAR
PUSTAKA
Atmosoedirdjo
Prajudi, 1975, Dasar-dasar Manajemen dan
Office ManagementI, Jakarta.
Kadarman,
A.M, SJ dan Jusuf Udaya, 1997. Pengantar
Ilmu Manajemen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hasibuan Melayu SP,
1984, Management, Dasar Masalah, dan
Pengertian, Gunung Agung, Jakarta.
Koentjaraningrat,
1977, Metode-metode Penellitian
Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta.
Suryabrata
Sumadi, 1987, Metode Penelitian, CV.
Rajawali, Jakarta.
Syansi Ibnu, 1983, Pokok-pokok Organisasi dan Manajemen,
Bina Aksara, Jakarta.
Soegiyono,
DR, 1994. Statistik untuk Pengawasan.
CV. ALFABETA, Bandung.
Moekijat,
1982, Tata Laksana Kantor, Alumni,
Bandung.
Terry, G.R, &
Rue, L.W. 2003. Dasar-dasar manajemen.
Terjemahan oleh ticoalu, GA. Jakarta, Bumi Aksara.
Terry, G.R. 2003. Prinsip-prinsip manajemen, Terjemehan
oleh J. Smith, D.F.M. jakarta, Bumi Aksara.
The Liang Gie, 1988, Administrasi Perkantoran Modern, Nur
Cahaya, Yogyakarta.
Winardi,1990.
Kepemimpinan Dalam Manajemen.
Jakarta, Rineka Cipta.
Zainuddin,
Buohard, 1978. Manajemen dan Motivasi,
Balai Akasara, Jakarta.
1 komentar:
cuma untuk pembelajaran yah bro
Posting Komentar