PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN :
Partisipasi
Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe
Kabupaten Wajo.
NAMA MAHASISWA :
N I M :
A
LATAR BELAKANG MASALAH.
Topik pembahasan yang senantiasa menarik dibicarakan oleh
segenap lapisan masyarakat adalah pembangunan, karena hanya dengan pembangunan
memungkinkan setiap bangsa dan negara dapat mencapai tingkat kehidupan,
peradaban dan martabat serta kemajuan yang lebih baik dari apa yang dicapai
saat sekarang. Bahkan dapat dikatakan bahwa hanya bangsa dan negara yang
berhasil melakukan pembangunan di segala bidang dan sektor kehidupan yang dapat
mencapai kemajuan-kemajuan tersebut. Sebaliknya bangsa dan negara yang kurang
berhasil melakukan pembangunan akan tertinggal oleh negara dan bangsa lain.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat senantiasa pula berupaya
melakukan pembangunan pada segenap bidang dan sektor kehidupannya.
Paradigma pembangunan di Indonesia pada awalnya menjadi
tugas dan tanggungjawab pemerintah secara keseluruhan, dalan arti kata,
pemerintahlah yang berstatus sebagai pusat seluruh aktivitas pembangunan, baik
dari segi penyusunan rencana, pelaksanaan dan pembiayaan pembangunan.
Setelah aktivitas pembangunan dengan paradigma tersebut
belum dapat membuahkan hasil yang optimal, salah satu
faktor yang menjadi penghambat adalah besarnya dana pembangunan yang harus
disiapkan oleh pemerintah, akibatnya paradigma tersebut mengalami perubahan,
sehingga pembangunan yang dilakukan menjadikan
masyarakat sebagai pelaksana terdepan pembangunan
bangsa dan negara. Karena disadari oleh pemerintah bahwa hanya dengan
menjadikan masyarakat sebagai obyek dan sekaligus sebagai subyek pembangunan
yang memungkinkan tercapainya pembangunan secara optimal.
Atas dasar pertimbangan itulah sehingga partisipasi
masyarakat dalam pembangunan senantiasa diupayakan untuk ditumbuhkan dan
dikembangkan mulai dari masyarakat kelurahan sampai pada masyarakat kota.
Upaya pemerintah menjadikan masyarakat sebagai pusat
aktivitas pembangunan dapat dibuktikan dari diterapkannya Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003, tentang Otonomi Daerah.
Dimana setiap daerah diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengurus rumah
tangganya sendiri. Masing-masing daerah diberi peluang untuk menggali segenap potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada
dalam wilayahnya agar dapat dimanfaatkakn secara optimal agar tercapai
perkembangan dan kemajuan daerah yang bersangkutan.
Atas dasar itulah sehingga melalui penelitian sederhana
ini diupayakan untuk ditelusuri partisipasi masyarakat kelurahan dalam pelaksanaan
pembangunan, sehingga diangkat suatu penelitian dengan judul “Partisipasi
Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe
Kabupaten Wajo”.
B
RUMUSAN MASALAH.
Berdasar pada masalah yang diungkap pada bagian latar
belakang, nampaknya masalah tersebut masih terlalu umum, sehingga perlu
dirumuskan dalam bentuk yang lebih spefisik, sebagaimana yang dikemukakan
berikut ini :
1 Bagaimana deskripsi Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan
di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo ?
2 Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam mewujudkan
Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan
Tempe Kabupaten Wajo ?
C
TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN.
1 Tujuan Penelitian.
a Mengetahui deskripsi Partisipasi Masyarakat terhadap
Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
b Mengetahui kendala-kendala yang dijumpai dalam mewujudkan
Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan
Tempe Kabupaten Wajo.
2 Kegunaan Penelitian.
a Dengan
penulisan skripsi ini, dapat memberikan dampak positif bagi segenap
penyelenggara atau aparat yang terkait dalam Partisipasi
Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe
Kabupaten Wajo.
b Dengan
pengkajian yang sistimatis, dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak tertentu
untuk lebih giat dan aktif dalam meramu dan mengimformasikan data yang
berkaitan pada Partisipasi Masyarakat
terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
D
TINJAUAN PUSTAKA.
a Partisipasi Masyarakat.
Istilah partisipasi
sebenarnya diambil dai bahasa asing yaitu participation, yang artinya mengikut
sertakan pihak lain. Partisipasi atau
peran serta masyarakat dalam pembangunan amat penting karena masyarakat akan
terlibat, turut berpartisipasi apabila telah mencoba, dan jika berhasil
menerima hal-hal yang baru yang dikomunikasikan kepada mereka dan kemudian
melaksanakan pesan-pesan yang terkandung di dalam komunikasi itu, keterlibatan
itu lebih mendalam jika dilakukan atas inisiatif
sendiri.
Pembangunan nasional sebagai
proses peningkatan kemampuan manusia untuk menentukan masa depannya, mengandung
arti bahwa masyarakat perlu dilibatkan dalam proses tersebut. Ini berarti bahwa
masyarakat perlu berperan serta berpartisipasi dalam proses pembangunan itu
sendiri.
Partisipasi sesungguhnya merupakan sikap keterbukaan
terhadap persepsi dan prasana pihak lain, juga
merupakan suatu perhatian mendalam mengenai perubahan yang akan dihasilkan oleh
suatu kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan masyarakat. partisipasi juga
merupakan kesadaran mengenai kontribusi
yang diberikan oleh pihak lain untuk suatu kegiatan.
b Pembangunan.
Menurut Bintoro
Tjokromidjojo, dkk. Teori strategi Pembangunan Nasional (1983:1),
mengungkapkan bahwa proses pembangunan sebenarnya adalah :
“Merupakan suatu perubahan sosial budaya.
Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan
sendiri (self sustraining proses) tergantung kepada manusia dan struktur
sosialnya”.
E
KERANGKA KONSEPTUAL.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya
upaya meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya dalam wilayah Kelurahan
Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, hal ini dikemukakan sebagai berikut :
1.
Pembangunan yang
berdayaguna dan berhasil guna hanya mungkin tercapai melalui partisipasi
masyarakat secara luas.
2.
Partisipasi
masyarakat dapat ditumbuhkembangkan melalui wadah partisipasi, antara lain
melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan atau melalui wadah-wadah
partisipasi masyarakat lainnya yang ada di Kelurahan.
3.
Partisipasi
masyarakat dalam pembangunan dapat berbentuk penyusunan rencana pembangunan,
penggerakan swadaya dan kegotongroyongan masyarakat dan dalam pelaksanaan serta
pengendalian atau pengawasan pembangunan.
Jika Kerangka konsep tersebut dilukiskan dalam bentuk
bagan sederhana, maka gambaran bagannya adalah sebagai berikut :
MASTARAKAT KELURAHAN SIENGKANG
PARTISIPASI
MASYARAKAT
1.
Penyusunan rencana pembangunan.
2.
Penggerakan swadaya dan kegotong royongan masyarakat.
3.
Pelaksanaan dan pengendalian atau pengawasan pembangunan.
TERWUJUD PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Gambar Kerangka Konseptual
F
METODE PENELITIAN.
1) Populasi dan Sampel.
a.
Populasi.
Populasi dalam penelitian,
Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Siengkang Kecamatan
Tempe Kabupaten Wajo pada tahun 2009/2010.
Berdasarkan hasil observasi
diperoleh data tentang jumlah penduduk atau warga masyarakat adalah 8500
(delapan ribu lima ratus) orang.
b.
Sampel.
Berdasarkan pada jumlah populasi sebagaimana hasil observasi dikaitkan dengan
keterbatasan kemampuan peneliti, baik dari segi waktu dan tenaga maupun dari
segi biaya, pengambilan data penelitian sampel dari populasi, maka penulis
menetapkan sampel secara propesional yaitu menetapkan 10% dari seluruh warga
masyarakat (10% x 8500 = 85). Jadi sampel penelitian adalah 85 orang.
2) Tipe Penelitian.
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian
deskriptif untuk mendapatkan gambaran yang jelas berdasarkan kenyataan melalui
fakta dengan jalan mengajukan serta mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang
ada relevansinya dengan materi yang dibahas dalam Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan
Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
3) Tempat Penelitian.
a. Library research. (penelitian kepustakaan)
Penelitian yang dilakukan dengan mengambil data dan
memahaminya melalui sejumlah literatur, karya tulis, serta aturan-aturan dan
petunjuk-petunjuk dengan materi pembahasan skripsi ini.
b. Field research. (penelitian lapangan)
Pada metode field research atau penelitian lapangan ini
dengan mengadakan penelitian lapang pada obyek tertentu, dalam hal ini pada
Kantor Kelurahan Siengkang
Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
4) Penentuan Variabel.
a Yang
berstatus variabel bebas dalam hal ini adalah “partisipasi”. Karena partisipasi yang diberikan oleh pegawai Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo
dalam pelaksanaan tugas pemerintahan tidak terikat atau tidak dipengaruhi oleh
variabel lain, artinya bebas, sehingga perlakuan ini adalah variabel
independem.
b Yang
berstatus sebagai Variabel terikat dalam hal ini adalah pembangunan masyarakat,
karena pembangunan masyarakat dalam hal ini dipengaruhi atau tergantung atau
terikat pada partisipasi yang diterima oleh pegawai Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.
Variabel ini sering disebut sebagai dependent variabel.
5) Defenisi Operasional.
Untuk menjelaskan pengertian
dari judul penelitian ini, maka penulis membatasi dengan
defenisi operasional dan konsep-konsep dasarnya :
a) Partisipasi Masyarakat adalah partisipasi dalam
penelitian dimaksudkan sikap keterbukaan terhadap persepsi dari peranan pihak
lain, juga merupakan suatu perhatian mendalam mengenai perubahan yang akan
dihasilkan oleh suatu kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
b) Pembangunan adalah suatu perubahan sosial budaya.
Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan
sendiri (self sustraining proses) tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya.
6) Teknik Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a Teknik Angket. (kuisioner)
Yaitu teknik pengumpulan
data dilakukan melalui pemberian daftar pertanyaan kepada responden dan
pertanyaan tersebut dijawab atau diisi sendiri oleh responden yang telah
dijadikan sampel.
Teknik angket adalah suatu
daftar nilai pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban
dari responden. Bentuk angket yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk
angket yang bersifat tertutup dengan jumlah item untuk variabel pengawasan
efektif sebanyak 5 buah dan variabel kinerja sebanyak 5 buah dengan
masing-masing item terdiri dari 5 pilihan dengan rentang nilai skor adalah dari
5 sampai 1 dengan uraian sebagai berikut :
1) Alternatif
jawaban (a), bobot nilainya 5 (lima).
2) Alternatif
jawaban (b), bobot nilainya 4 (empat).
3) Alternatif
jawaban (c), bobot nilainya 3 (tiga).
4) Alternatif
jawaban (d), bobot nilainya 2 (dua).
5) Alternatif
jawaban (e), bobot nilainya1 (satu).
Penggunaan
angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi tentang tingkat
pelaksanaan pengawasan dan data tentang kinerja pegawai.
b Teknik Wawancara.
Yaitu pengumpulan data
dilakukan secara lisan dan tatap muka antara pewawancara dengan responden.
Wawancara yang digunakan disini adalah wawancara berstruktur dengan cara
memberikan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
c Teknik Observasi. (pengamatan)
Teknik pengamatan yang
digunakan adalah pengamatan terlibat, dimana pengamat berperan sebagai bagian
dari populasi yang ada di kantor tersebut. Dalam pengamatan terlibat, pengamat
berinteraksi langsung dengan populasi.
d Teknik Dokumentasi.
Yaitu teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan mengkaji berbagai dokumen resmi yang ada di kantor
tersebut.
7) Teknik Analisa Data.
Teknik analisis yang
dipergunakan dalam penelitian ini bersifat gambaran Deskriptif, Kuantitatif
yaitu memberikan gambaran umum mengenai kondisi responden penelitian. Analisis
ini disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentasenya.
Pengolahan
secara persentase dilakukan dengan menggunakan rumus berikut.
¦/n x 100%
Keterangan :
¦
:
frekuensi jawaban.
n : jumlah sampel.
Hasil
pengolahan persentase selanjutnya akan pengkategorian dengan menngacu pada
pendapat yang dikemukakan oleh Sogiyono,
1991, dimana dinyatakan bahwa :
1)
Jika nilai
persentase berkisar antara 85 s/d 100 adalah “sangat baik”.
2)
Jika nilai
persentase berkisar antara 70 s/d 84 adalah “baik”.
3)
Jika nilai
persentase berkisar antara 55 s/d 69 adalah “sedang”.
4)
Jika nilai
persentase berkisar antatra 40 s/d 54 adalah “kurang”.
5)
Jika nilai
persentase berkisar antara 25 s/d 39 adalah “buruk”.
(Sugiyono, 1991:43)
Dengan demikian data yang
diperoleh itu dapatlah diketahui ada atau tidaknya hubungan yang positif antara
tingkat pengawasan dengan kinerja
pegawai pada Kelurahan Siengkang
Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Setelah data terkumpul, diolah dengan teknik
analisis.
G
RENCANA ISI
BAB I. PENDAHULUAN.
A Latar Belakang Masalah.
B Rumusan Masalah.
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
D Metode Penelitian.
E Sistematika Penelitian.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA.
A Pengertian Partisipasi Masyarakat.
B Pengertian Pembangunan.
C Kerangka Konseptual.
BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.
A Monografi Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe.
B Keadaan Masyarakat Kelurahan Siengkang Kecamatan Tempe.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
A Perwujudan Partisipasi Masyarakat.
B Kendala dan Pemecahannya.
BAB V. PENUTUP
A Kesimpulan.
B Saran-saran.
Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi, 1985. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Bina Aksara, Jakarta.
Alfitri, 1992, Kepemimpinan dan Struktur Kekuasaan Lokal
dalam Pembangunan, Tesis Prorgram Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Bintoro
Tjokromidjojo, 1981, Perencanaan
Pembangunan. Gunung Agung, Jakarta.
Burhanuddin, Salam,
1997. Etika Sosial, asas moral, dalam
kehidupan Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto
S, S, 1997. Kamus Bahasa Indonesia
Lengkap, Apollo, Surabaya.
Koentjaraningrat,
1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat.
Gramedia, Jakarta.
Koentjaraningrat,
1997, Prilaku Manusia di dalam
Pembangunan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sugiyono, 1997. Metode Penelitian Administrasi. Bandung,
Alfa Beta.
-----------, 2001, Administrasi Pembangunan, Bumi Aksara,
Jakarta.
Universitas
Hasanuddin, 1995. Metode Penelitian
Administrasi. Pedoman usulan Skripsi, FISIPOL UNHAS, Ujung Pandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar